Enter your keyword

Summer School Pertama di Rekayasa Kehutanan Berjalan Sukses (International Virtual Course in Forestry Engineering: “Tropical Forest Diversity and Ecosystem Services”)

Summer School Pertama di Rekayasa Kehutanan Berjalan Sukses (International Virtual Course in Forestry Engineering: “Tropical Forest Diversity and Ecosystem Services”)

International Virtual Course in Forestry Engineering (IVC22-133) bertemakan “Tropical Forest Diversity and Ecosystem services” dimulai pada tanggal 1 Agustus 2022 dengan pembukaan oleh Dr. Endah Sulistyawati sebagai Dekan SITH, Dr. Elham Sumarga sebagai ketua program studi rekayasa kehutanan, M. Yusuf Abduh sebagai ketua program studi rekayasa hayati       dan Ridwan Sutriadi sebagai perwakilan DITNR. Pembukaan dihadiri oleh seluruh peserta IVC22-133 kemudian dilanjutkan dengan kelas pertama yang disampaikan Prof. Tati dengan topik “Overview of tropical forest ecology and biodiversity”.

International virtual course in forestry engineering dihadiri oleh 30 peserta yang berasal dari ITB, universitas luar negeri maupun universitas dalam negeri. Peserta yang berasal dari luar negeri merupakan mahasiswa asing dari Jepang, Iran, Madagaskar dan Filipina. Selain peserta yang berasal dari luar negeri, kelas IVC22-133 ini diisi oleh pembicara dari beberapa negara diantaranya Indonesia, Jepang, Korea dan Belanda. Keberagaman tersebut diharapkan akan membukakan perspektif dan sudut pandang baru mengenai kehutanan dari berbagai negara.

Selama pelaksanaan IVC22-133, peserta diberikan pemaparan mengenai perhitungan “ecosystem accounting” dari perubahan lahan yang terjadi di Belanda oleh Prof. Lars Hein, setelah itu Dr. Dian Rosleine menjelaskan mengenai tantangan spesies invasif pada keanekaragaman yang ada di hutan tropis. Materi tersebut dilanjutkan oleh Prof. Toshihiro Yamada, Tetsuro Hosaka dan Miyabi Nakabayashi dari universitas hiroshima dengan topik penelitian jangka panjang dalam keanekaragaman hutan tropis: tanaman, serangga dan mamalia. Kemudian Dr. Endah Sulistryawati memaparkan mengenai perubahan lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati dari perspektil ekologi lanskap. Peserta juga diberikan praktik data analisis remote sensing pada topik spasial analisis dari keanekaragaman hayati yang dipaparkan oleh Dr. Elham Sumarga dan Dr. Endang Hernawan. Selain mengeksplorasi hutan dari Belanda dan Jepang, peserta diberikan kesempatan untuk mengetahui cerita korea selatan dalam memulihkan keanekaragaman hutan dan jasa ekosistem yang dipaparkan langsung oleh Prof. Dongwook Ko.

Pelaksanaan IVC22-133 tidak hanya sebatas kelas saja, terdapat virtual tur dan workshop ilustrasi botani. Peserta dapat mengeksplorasi taman nasional gunung halimun salak melalui virtual tur yang disampaikan bu Atih Sundawiati. Selain itu, para peserta membuat karya secara langsung pada workshop ilustrasi botani yang disampaikan oleh Dr. Ichsan Suwandhi. Karya ilustrasi botani yang dibuat oleh peserta diupload pada instagram dan dihitung untuk penilaian transkrip.

 

 

 

Pelaksanaan international virtual course selama 2 minggu diakhiri dengan penutupan yang di pimpin oleh Dr Elham Sumarga selaku ketua prodi rekayasa kehutanan. Dr. Elham menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah mengikuti international virtual course in forestry engineering hingga hari terakhir. Agenda hari terakhir pada kelas IVC22-133 ini diantaranya presentasi oleh masing-masing peserta dengan menyampaikan hasil dari tugas yang telah dikerjakan, kemudian peserta melaksanakan ujian akhir, dan diakhiri dengan penutupan. Peserta juga menyampaikan kesan dan pesan selama IVC22-133 berlangsung, peserta berpesan bahwa pelaksanaan IVC22-133 merupakan pengalaman yang sangat bermanfaat dan membuka ruang diskusi yang luas karena terdapat peserta maupun pembicara dari berbagai latar belakang universitas dan negara yang berbeda. Diharapkan IVC22-133 memberikan ilmu dan keberjalanannya akan berkelanjutan,

X