Kuliah Lapangan Mahasiswa Rekayasa Kehutanan ke PKEK Garut
[:id]Penulis : Dr. Hikmat Ramdan
GARUT, RK.SITH.ITB.AC.ID – Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang praktek konservasi biodiversitas, mahasiswa Rekayasa Kehutanan SITH ITB yang mengambil mata kuliah Manajemen Kawasan Konservasi melakukan kuliah lapangan ke Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) di Garut (4/11/2018). Di PKEK yang didirikan tahun 2014, mahasiswa mendapatkan informasi tentang pentingnya konservasi burung elang, termasuk konservasi ex situ sebagaimana dilakukan PKEK. Selama berada di PKEK mahasiswa dipandu oleh drh Dian selaku pengelola yang sehari-hari bertanggung-jawab atas perawatan dan rehabilitasi elang. Secara gamblang dijelaskan oleh drh Dian, upaya-upaya rehabilitasi burung elang sejak elang diterima di PKEK, proses perawatan dan rehabilitasi, sampai dengan kegiatan pelepasliaran elang ke habitat aslinya. Mahasiswa yang didampingi dosen pengampunya Dr Hikmat Ramdan, juga mendapatkan informasi penting tentang teknik pengamatan elang yang sedang direhabilitasi sebelum dilepasliarkan kembali ke alam. Pengamatan kemampuan terbang ( flying ), daya buru ( hunting), dan sifat hidupan liarnya ( wilderness) menjadi topik menarik dalam kuliah lapangan ini.
Mahasiswa sebelum ke PKEK, juga mengunjungi kawasan wisata alam Situ Cibeureum yang lokasinya berdekatan dengan PKEK. Di Situ Cibeureum mahasiswa bersama mahasiswa Magister Biomanajemen SITH ITB selain berkunjung ke lokasi wiisata alam, juga berpartisipasi sebagai responden riset “ healing forest yang diketuai Dr Hikmat Ramdan dari KK MSDH SITH ITB. Topik healing forest ini relatif baru di Indonesia, sehingga outputnya penting untuk meningkatkan nilai ekosistem hutan. Hutan dengan nilai healing forest yang lebih tinggi tentunya harus diberikan apresiasi nilai yang lebih tinggi juga. Model healing forest yang dikembangkan ini dapat diintegrasikan dengan pengelolaan wisata alam yang telah ada, sehingga konten nilai dari ekosistem hutan meningkat pula.
[:en]Penulis : Dr. Hikmat Ramdan
GARUT, RK.SITH.ITB.AC.ID – Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang praktek konservasi biodiversitas, mahasiswa Rekayasa Kehutanan SITH ITB yang mengambil mata kuliah Manajemen Kawasan Konservasi melakukan kuliah lapangan ke Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) di Garut (4/11/2018). Di PKEK yang didirikan tahun 2014, mahasiswa mendapatkan informasi tentang pentingnya konservasi burung elang, termasuk konservasi ex situ sebagaimana dilakukan PKEK. Selama berada di PKEK mahasiswa dipandu oleh drh Dian selaku pengelola yang sehari-hari bertanggung-jawab atas perawatan dan rehabilitasi elang. Secara gamblang dijelaskan oleh drh Dian, upaya-upaya rehabilitasi burung elang sejak elang diterima di PKEK, proses perawatan dan rehabilitasi, sampai dengan kegiatan pelepasliaran elang ke habitat aslinya. Mahasiswa yang didampingi dosen pengampunya Dr Hikmat Ramdan, juga mendapatkan informasi penting tentang teknik pengamatan elang yang sedang direhabilitasi sebelum dilepasliarkan kembali ke alam. Pengamatan kemampuan terbang ( flying ), daya buru ( hunting), dan sifat hidupan liarnya ( wilderness) menjadi topik menarik dalam kuliah lapangan ini.
Mahasiswa sebelum ke PKEK, juga mengunjungi kawasan wisata alam Situ Cibeureum yang lokasinya berdekatan dengan PKEK. Di Situ Cibeureum mahasiswa bersama mahasiswa Magister Biomanajemen SITH ITB selain berkunjung ke lokasi wiisata alam, juga berpartisipasi sebagai responden riset “ healing forest yang diketuai Dr Hikmat Ramdan dari KK MSDH SITH ITB. Topik healing forest ini relatif baru di Indonesia, sehingga outputnya penting untuk meningkatkan nilai ekosistem hutan. Hutan dengan nilai healing forest yang lebih tinggi tentunya harus diberikan apresiasi nilai yang lebih tinggi juga. Model healing forest yang dikembangkan ini dapat diintegrasikan dengan pengelolaan wisata alam yang telah ada, sehingga konten nilai dari ekosistem hutan meningkat pula.
[:]